Cerita Saat Menjadi Relawan MTQ Nasional Ke-28

23 komentar
Konten [Tampil]

Hai Tems.. Ada yang tau ga pada tanggal 12-21 November kemarin Sumatera Barat menggelar sebuah perhelatan akbar? Yups, 3 minggu yang lalu diselenggarakan MTQ Nasional ke-28 di Sumatera Barat. 

Persiapan untuk acara nasional ini sudah dilakukan sejak jauh-jauh hari. Pemerintah Sumatera Barat, Kementerian Agama dan semua pihak yang terlibat bekerja keras mempersiapkan acara ini dengan sungguh-sungguh. Sebelumnya, Sumbar menjadi tuan rumah MTQ Nasional ke-13 pada tahun 1983. Setelah 37 tahun, kesempatan itu datang kembali. Tentu saja semua pihak ingin memberikan upaya terbaik dalam perhelatan akbar ini.

Upacara pembukaan MTQ Nasional berlangsung tanggal 14 November di stadion utama Sumatera Barat yang terletak di Nagari Sikabu, Kabupaten Padang Pariaman. Sedangkan seluruh venue lomba berada di Kota Padang. Stadion ini sedang dalam proses pembangunan, namun bisa digunakan untuk upacara pembukaan. Setelah acara pembukaan selesai, pembangunan stadion akan kembali dilanjutkan.

MTQ Nasional XXVIII
gatra.com

Ada 13 tempat yang menjadi venue MTQ Nasional kali ini yaitu:

  1. Masjid Raya Sumatera Barat untuk cabang Tilawah Dewasa dan Qira’ah Sab’ah Mujawwad
  2. Gedung Rohana Kudus Cabang Tartil Al-Qur’an/Tartil Cacat Netra
  3. Masjid Al Hakim cabang Tilawah Anak-Anak/Remaja
  4. Masjid Agung Nurul Iman cabang Qira’at Murattal Remaja dan Dewasa
  5. Auditorium Universitas Baiturrahmah cabang Hifzil 1 juz dan 10 juz
  6. GOR Universitas Negeri Padang cabang Khat Naskah dan Hiasan Mushaf, Dekorasi dan Kontemporer
  7. Auditorium Universitas Negeri Padang cabang Fahmil Quran
  8. Hospitality & Convential Hall Universitas Negeri Padang cabang Tafsir Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris
  9. Masjid Darul Hujjaj Asrama Haji cabang Hifzil 5 juz dan 20 juz
  10. Aula Mansur Datuak Basa UIN Imam Bojol Padang cabang Hifzil 30 juz dan Bahasa Arab
  11. Gedung Serba Guna UIN Imam Bonjol Padang cabang Syahril Quran
  12. Aula PKM Universitas Andalas cabang Karya Tulis Ilmiah Al-Quran

MTQ Nasional di Tengah Pandemi

MTQ Nasional kali ini akan memberikan kesan berbeda. Penyelenggaraan acara di tengah pandemi COVID-19 mengharuskan banyak penyesuaian yang dilakukan agar acara ini tidak menjadi cluster baru penyebaran virus Corona.

Protokol kesehatan ketat diterapkan. Setiap kafilah harus menunjukkan surat negatif COVID-19 dan diwajibkan melakukan test swab ketika sampai di Bandara Internasional Minangkabau.

Protokol  kesehatan juga diterapkan pada seluruh venue lomba. Setiap panitia maupun kafilah yang akan memasuki venue harus memakai masker, mencuci tangan serta dicek suhu tubuhnya. Pembatasan penonton pun dilakukan. Banyak venue yang tidak menerima penonton dan hanya boleh dimasuki oleh panitia, peserta serta tim official saja. Untuk itu, diadakan live streaming untuk semua cabang lomba sehingga masyarakat bisa menyaksikan perlombaan.

Cerita Menjadi Relawan

Nah, gimana ceritanya bisa ikut terlibat sebagai tim relawan? Begini kisahnya.

Untuk mensukseskan pelaksanaan MTQ Nasional ini, kantor Kemenag Padang meminta setiap madrasah mengirimkan tim relawan. Tujuannya untuk membantu panitia agar perhelatan akbar ini bisa berjalan dengan lancar, sukses dan aman. Nah, madrasah MbaKrib mengutus 15 orang untuk menjadi relawan dan MbaKrib salah satunya.

Ketika ditunjuk jadi tim relawan, rasanya campur aduk dong. Yang pastinya senang dan excited bisa ikut ambil bagian di acara besar ini. Kapan lagi kan bisa berpartisipasi dalam event sebesar ini.  

Relawan MTQ Nasional

Ada juga rasa khawatir yang mengiringi. Lagi pandemi seperti ini, dimana anjurannya adalah menghindari kerumunan malah terjun ke kerumunan dan bertemu dengan banyak orang. Kan deg-degan juga ya.

Menurut MbaKrib, selama menerapkan protokol kesehatan dengan baik, maka Insya Allah aman. Hal yang paling penting adalah selalu pakai masker dan cuci tangan. Juga jangan menyentuh area wajah sebelum cuci tangan.

Selama di venue, masker ga pernah dilepas kecuali saat makan dan shalat. Awalnya memang agak tidak nyaman. Menggunakan masker dalam waktu yang lama membuat kita merasa pengap. Namun, lama kelamaan menjadi terbiasa. MbaKrib juga  sering keluar ruangan untuk mencari udara segar. Karena auditorium kan bukan ruangan terbuka dan lepas. Cari tempat terbuka yang ga ada orang, lalu buka masker dan hirup udara segarnya.

Hand sanitizer juga penting. Setiap mau makan, cuci tangan dulu pake hand sanitizer lalu dilanjut lagi cuci tangan dengan air mengalir. Sebelum berwudhu juga begitu. Kesehatan kita kan tanggung jawab kita. Ga masalah sedikit ribet asal kesehatan kita terjaga.

Apa aja tugas selama jadi relawan? Nah. MbKrib bantuin panitia di bagian konsumsi. Udah kebayang kan tugasnya apa? Bagiin konsumsi ke semua panitia dan tim yang ada serta Dewan Hakim. Karena acaranya besar dan jumlah panitia banyak, konsumsi harus diatur dengan teliti. Jangan sampai ada yang ga kebagian. Bu Zainab, penanggung jawab konsumsi emang teliti banget. Berkat ketelitian beliau, konsumsi selama acara aman tanpa masalah.

Venue Tujuh Paling Seru

MbaKrib mulai bertugas sebagai relawan di hari Senin, 16 November di Venue 7, yaitu Auditorium Universitas Negeri Padang. Belum banyak yang dikerjakan di hari Senin. Saat itu sedang berlangsung babak penyisihan untuk cabang Fahmil Quran. Cabang ini berupa pertandingan cerdas cermat. Satu tim terdiri dari 3 orang dan ada 2 babak di masing-masing pertandingan. Babak pertama, setiap regu diberikan 10 pertanyaan. Dan di babak kedua adalah babak rebutan.

tim relawan venue tujuh MTQ Nasional

Ini adalah pengalaman pertama menyaksikan pertandingan MTQ. Dan rasanya takjub dengan pertanyaan dan jawaban yang diberikan peserta. Berasa banget  diri ini masih fakir ilmu.

musabaqah fahmil quran auditorium unp

Momen favorit MbaKrib adalah saat hakim penanya membacakan ayat Al-Quran. Suaranya Masya Allah. Sama persis seperti rekaman Al-Quran yang diputar di masjid-masjid sebelum adzan. Bikin adem dan menyejukkan. Bikin takjub. Suara yang selama ini hanya bisa didengar, sekarang bisa menyaksikan langsung di depan mata. Ternyata benar-benar ada orang yang bisa mengaji seperti itu (karena dulu mikirnya cuma imam dan syekh-syekh besar di Makkah sana yang bisa mengaji seperti itu). Maklum, MbaKrib dulunya bukan anak madrasah atau anak pesantren. Jadi ngeliat langsung orang yang ngaji dengan suara indah itu bener-bener luar biasa dan jarang terjadi. 

Yang istimewa di Venue 7 adalah, venue ini mengizinkan penonton untuk masuk dan menyaksikan pertandingan. Di babak penyisihan hanya ada beberapa penonton. Namun, di babak semi final dan final tribun auditorium penuh. Banyak yang ingin menyaksikan pertandingan.

Tim relawan beserta tim dari Satpol PP, Polri dan TNI yang bertugas di venue memastikan penonton bisa menjaga jarak satu sama lain. Selain itu, mereka juga memastikan penonton bisa menjaga ketertiban selama lomba berlangsung. Namanya suporter kan, pasti heboh kalau timnya dapat poin. Nah. kadang para suporter ini kalau udah teriak, susah di berhenti. Jadi harus sering-sering diingatkan. 

Gempa di Tengah Pelaksanaan MTQ Nasional

Ada “kejutan” kecil saat pelaksanaan MTQ Nasional. Kota Padang diguncang gempa. Gempa pertama pada 17 November 2020 dengan kekuatan 6.3 SR. Gempa kedua pada 18 November dengan kekuatan 5.3 SR dan gempa ketiga pada tanggal 20 November dengan kekuatan 4.9 SR.

Gempa pada tanggal 17 dan 18 terjadi saat MTQ sedang berlangsung dan pertandingan sempat terhenti beberapa saat. Semua orang menjadi waspada, khawatir akan adanya gempa susulan. Alhamdulillah tidak ada yang panik. Semua keluar ruangan dengan tertib. Para relawan dan tim dari polisi, satpol PP dan TNI membantu penonton untuk keluar ruangan serta memastikan semua pintu keluar bisa dibuka dan tidak ada yang terkunci.

Masyarakat Sumatera Barat mungkin tidak terlalu panik saat gempa, karena daerah kami memang sering diguncang gempa. Namun, ini bisa saja hal baru bagi rombongan kafilah MTQ. Apalagi bagi yang belum pernah mengalami gempa tentu saja mereka cemas dan takut. Tapi Alhamdulillah keadaan membaik dan perlombaan dapat dilanjutkan.

Mendapat kesempatan menjadi relawan di acara MTQ Nasional ke-28 adalah pengalaman baru yang sangat menyenangkan. Bisa bekerja sama dengan banyak pihak dari berbagai macam instansi serta bisa membantu kelancaran acara. Panitia acaranya juga keren banget. Musabaqah Fahmil Quran bisa berjalan dengan lancar tanpa masalah. Dan bagi MbaKrib, ini adalah salah satu momen terbaik di tahun 2020 

Febrina
Hai, aku Febrina. Selamat menjelajah di ruang ceritaku

Related Posts

23 komentar

  1. Alhamdulillah, walau dalam kondisi pandemi, MTQ masih bisa berjalan walau masih dengan protokoler kesehatan yang ketat.
    Semoga terus berkembang ilmu-ilmu al-qur'an melalui media musabaqoh ini

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah Pak Yonal. Semua panitia, peserta, tim dan penonton mau menerapkan protokol kesehatan

      Hapus
  2. seru sekali mbak pengalamannya, it's such an honor ya 😍 semoga di tahun-tahun berikutnya, perlombaan MTQ nasional bisa diadakan kembali di kondisi yang lebih baik aaamiiin

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Mba. Such an honor banget bisa terlibat di acara besar ini

      Hapus
  3. masyaalloh barokalloh meski pandemi mtq jln terus..ada gempa pula..alhamdulillah acara lancar ya,ok.

    BalasHapus
  4. Keren mba, walaupun sedang pandemi dan adanya keterbatasan, pasti jadi pengalaman yang luar biasa :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mba. Salah satu hal terbaik di 2020 ini

      Hapus
  5. Wah pengalaman berharga banget pasti!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Seneng banget bisa ikut partisipasi di acaranya mba

      Hapus
  6. Asyiknya pasti pas dengerin peserta nyanpada qori ya😁

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mba. Itu jadi momen favorit aku tiap denger hakim dan panitia bacain ayat Al-Quran

      Hapus
  7. hiks, baca ini aku jadi rindu moment seperti ini. dulu sekali pernah juga jadi kafilah walaupun masih tingkat profinsi dan belum memboyong juara. tapi emang selalu membawa kesan tersendiri event MTQ ini.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wow.. Keren mba. Pernah jadi kafilah MTQ. Ikut di cabang apa mba?

      Hapus
  8. Senengnya jadi tuan rumah MTQ. Seru pastinya apalagi terlibat acaranya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kesempatan langka mba.. Kalau sedang tidak pandemi pasti bakal super duper meriah

      Hapus
  9. Alhamdulillah ya mbak, semua baik-baik aja walaupun pasti saat itu panik banget dan tegang saat gempa datang. Seruu juga jadi relawan ya, Aku malahan belum pernah jadi relawan apapun, semoga obe day bisa menjadi team relawan dijalan Allah aamin

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin.. Semoga suatu hari nanti bisa ikut bergabung jadi relawan ya mba..

      Hapus
  10. Masyaa Allah... Alhamdulillah meski ada kejutan kecil semua aman ya mba dan masih bisa berlangsung kegiatannya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah acaranya lancar sampai akhir mba..

      Hapus
  11. Alhamdulilah... Senang bacanya. Semoga manfaat untuk umat dan mengokohkan kaum muslimin untuk mencintai Alquran. Aamiin

    BalasHapus
  12. Masyaa Allah mba sangat menginspirasi sekali. Pas bagian Gempa, baru baca judulnya aja udah deg2an. Pas baca kekuatan gempanya 6,3 SR, makin deg2an..

    BalasHapus

Posting Komentar