Belajar Komunikasi Pernikahan di Drakor Go Back Couple

9 komentar
Konten [Tampil]

Hai Tems. Tulisan kali ini adalah artikel untuk meramaikan Nulis Bareng komunitas Blogger Bengkel Diri. Untuk yang mau tau lebih lanjut tentang Bengkel Diri, bisa baca ulasan tentang Bengkel Diri di sini. Tiap bulan, selalu ada event nulis bareng dengan berbagai macam tema. Dan tema nulis bareng bulan ini adalah Pernikahan.

Pas temanya diumumin, MbaKrib langsung bingung. Mau nulis apa ya? Mau nulis tips and trick kayaknya ga tepat, karena aku aja masih single. Mau bagiin tips apa coba. Mau bagiin hasil kelas pranikah, aku juga ga pede. Setelah berpikir lama, aku mau nulis tentang hal yang aku suka dan pahami yaitu drama korea. Loh, kok malah jadi bahas drakor

Sebagai pecinta drakor dari jaman dahulu kala (aku suka drakor sejak kuliah tahun 2009) menurutku kita bisa belajar banyak hal dari drakor. Tentang profesi, kehidupan orang lain serta lika-liku kehidupan pernikahan. Karena masih single, jujur aku banyak banget dapet insight tentang kehidupan pernikahan dan keluarga dari drama korea. Seperti Go back Couple, My Unfamiliar Family, Emergency Couple serta 18 Again. Dari drakor aku tau kalau kehidupan pernikahan itu ga selalu semanis dan seindah feed instagram pasangan-pasangan hits jagat maya. Tapi penuh lika-liku. Namanya juga pertemuan 2 orang manusia dengan segala macam perbedaannya. Pasti perlu adaptasi dan penyesuaian di sana sini.

Sekilas tentang Drakor Go Back Couple

drakor go back couple

Episode awal drakor Go Back Couple dimulai dengan Choi Ban Do (Son Ho Jun) yang merasa hidupnya berantakan. Ga ada sesuatu yang berjalan sesuai keinginannya. Dimarahi atasan, produk yang dijual ga mencapai target ditambah pulang ke rumah yang malah makin membuatnya tersiksa, bukan bahagia. Rumah tidak lagi menjadi tempat yang ia rindukan. Sang istri Ma Jin Joo (Jang Na Ra) berubah menjadi sosok istri yang tak dikenalnya. Nyaris setiap hari ada hal yang membuat mereka bertengkar. Hingga akhirnya mereka bercerai dengan membawa kebencian untuk satu sama lain.

Setelah bercerai, mereka merasa kehilangan tapi juga tak ingin kembali. Hingga suatu hari, sesuatu yang aneh terjadi. Ban Do dan Jin Joo kembali ke masa lalu, saat mereka menjadi mahasiswa. Berharap akan bisa merubah masa depan, mereka malah menemukan kenyataan bahwa mereka memang ga bisa pisah satu sam lain.

Komunikasi, Hal Penting dalam Pernikahan

Drakor Go Back Couple, menunjukkan cinta aja ga cukup untuk membangun rumah tangga. Perlu komunikasi dan kerja keras juga. Kurang cinta apa sih Choi Ban do dan Ma Jin Joo? Mereka saling mecintai satu sama lain dan memutuskan menikah menikah. Namun, setelah menikah, Jin Joo menghabiskan waktunya mengurus anakn dan rumah sementara Ban Doo lebih sibuk bekerja agar dapur mereka tetap ngebul. Kesibukan ini yang perlahan menciptakan jarak antara mereka. Ban Do enggan menceritakan kesulitan yang ia hadapi agar tak membuat Jin Joo khawatir sementara Jin Joo juga tak mengerti kesulitan yang dihadapi suaminya dan mengira semua baik-baik saja.

Semuanya menjadi rumit saat ibu Jin Joo meninggal. Ban Do yang saat itu sedang menghadapi masalah dengan atasannya tak bisa menemani Jin Joo bertemu dengan ibunya di saat-saat terakhir. Dan itu menjadi penyesalan terbesar Jin Joo. Ia terpuruk dan menyesal berkepanjangan karena tidak bisa menemui sang Ibu. Penyesalan ini yang membuatnya membenci Ban Do dan hubungan mereka makin renggang.

komunikasi dalam pernikahan
Photo by Priscilla Du Preez on Unsplash

Saat nonton Go Back Couple, MbaKrib jadi paham gimana pentingnya komunikasi dalam rumah tangga. Bisa dibilang komunikasi adalah kunci agar pernikahan langgeng. Gimana caranya pasangan tau kalau kamu pengen A, ga suka dia melakukan hal B, punya mimpi C kalau kita ga pernah ngomong secara langsung pada pasangan. Kadang kan perempuan sukanya ngasih kode-kode gitu, berharap dimengerti. Tapii, kan belum tentu pasangan kamu paham kode-kode yang diberikan jadi kenapa ga ngomong langsung aja? 

Drama ini juga mengingatkan MbaKrib pada hadits tentang istri yang tidak bersyukur pada suaminya.

Diperlihatkan kepadaku neraka, dan aku melihat kebanyakan penduduknya adalah perempuan’. Para perempuan bertanya: ‘apakah karena mereka kufur kepada Allah?’"

Rasulullah SAW menjawab: “Karena mereka kufur kepada suami mereka dan kufur kepada kebaikan suami mereka. Jika engkau para suami, berlaku baik kepada istri kalian sepanjang waktu, kemudian sang istri melihat satu keburukan dari dirimu, maka sang istri akan mengatakan: aku tidak pernah melihat kebaikan dari dirimu.” (HR. Bukhari no. 29, Muslim no. 907).

Kesedihan Ma Jin Joo yang berlarut-larut atas kematian ibunya, membuat ia lupa pada kebaikan suami. Kadang takjub juga dengan kesabaran Ban Do menghadapi kesedihan istrinya. Bagaimana Ban Do selalu ada dan mengusahakan yang terbaik untuk keluarganya walaupun itu membuatnya kesulitan

Couple time mutlak diperlukan oleh setiap pasangan. Menyisihkan waktu satu sama lain untuk bicara dari hati ke hati dengan pasangan tanpa gangguan . Bagi yang punya anak, couple time nya bisa disiasati dengan menitipkan anak pada keluarga atau saudara. Couple time ga harus muluk-muluk kok. Ga harus pergi ke tempat yang jauh atau fancy gitu. Sambil minum teh berdua juga bisa. Yang penting kan kualitas waktunya. Nah, saat couple time inilah kita bisa melakukan refleksi pernikahan dengan pasangan. Apa hal yang diinginkan, apa hal yang harus diperbaiki dan apa tujuan ke depannya. 

Karena pernikahan itu kan perjalanan panjang. Butuh kerjasama yang kompak dari suami istri agar bisa mewujudkan rumah tangga yang sakinah, mawaddah wa rahmah. Kalau hubungan orang tuanya baik dan kompak, anak-anak juga bahagia. Dan rumah akan menjadi tempat pulang yang selalu dirindukan saat kita berada di luar.

Febrina
Hai, aku Febrina. Selamat menjelajah di ruang ceritaku

Related Posts

9 komentar

  1. Setuju banget mbak kalau komunikasi adalah kunci dalam merawat pernikahan. Dulu pas awal-awal nikah, sering salah paham sama suami, hihi, ya karena komunikasi kami tidak lancar dan belum punya ilmunya. Alhamdulillah semakin lama semakin memahami cara berkomunikasi dengan pasangan, jadi bisa mengurangi kesalahpahaman dan kebaperan, wkwkw. Eh, maaf kok malah curhat (,,> <,,)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehehe.. Makin lancar komunikasi makin berkurang kesalahpahaman ya mba..

      Hapus
  2. Komunikasi memang kuncinya ya mba. Dan kalau ada masalah memang sebaiknya dikomunikasikan biar gak bikin salah paham :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mba. Harus mau dan berani ngomong biar masalah yang ada ga semakin besar

      Hapus
  3. Waw jadi penasaran sama filmnya. Bener sih komunikasi memang no.1. Di buku saya seni komunikasi punya bab sendiri. Thanks for sharing

    BalasHapus
  4. Ah udah mantep banget ini ngilmu nya mbakrib..bener ya, komunikasi adalah koentjie dalam rumah tangga, namun ga semua pasangan pandai berkomunikasi, dan untungnya sudah dapet donk ilmunya dari materi bengkel diri.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bener mba. Aku pertama kali paham pentingnya komunikasi dalam pernikahan saat pas ikut kelas Bengkel Diri

      Hapus
  5. Salah satu drama kore favorite ini mba... Huhu
    Tapi emang dari drama ini belajar banget, kalau komunikasi itu pentiiiing banget, dan wanita itu emang butuh banget support system

    BalasHapus

Posting Komentar