Kenalan dengan Sosok Dibalik MbaKrib

Posting Komentar
Konten [Tampil]
sosok dibalik mbakrib

Hai Tems. Kamu penasaran ga dengan sosok dibalik blog MbaKrib? Gimana sih orangnya? Apakah orang Jawa asli? Atau suka ngoceh? 

Postingan kali ini akan menceritakan tentang aku sebagai pemilik, pengelola dan penulis blog MbaKrib. Rasanya agak aneh sih menuliskan tentang diri sendiri di blog pribadi. Agak-agak geli gimanaa gitu, karena aku memang bukan orang yang suka mempromosikan diri sendiri (makanya sampe sekarang masih jomblo). Tapi, demi menyelesaikan tantangan 30 Day Ramadan Blog-nya Blogger Perempuan aku kuatkan juga jari jemari menuliskan perkenalan diri.

Salam kenal Tems. Aku Febrina, pemilik blog MbaKrib. Dan berikut ini adalah beberapa fakta tentang aku.

1. Bukan Jawa tapi Minang Asli

Ketika membaca nama blog ini, mungkin banyak yang berpikiran kalau aku adalah orang Jawa karena ada kata-kata Mbak di situ. FYI, nama blog aku itu bacanya "Mbak Krib" ya Tems, bukan "Mbak Rib". Aku adalah orang Minang asli. Ibuku berasal dari Bukittinggi, Sumatera Barat dan ayah berasal dari Padang Panjang, Sumatera Barat. Jarak antara Bukittinggi dan Padang Panjang juga lumayan dekat, sekitar 21.5 km (kata Google Maps)

Aku kelahiran Bukittinggi dan saat ini berdomisili di Padang, ibu kotanya Sumatera Barat. Jadi aku orang Minang asli, bukan orang Padang ya. Nama MbaKrib adalah panggilan iseng yang diberikan teman kuiah untukku. Sampai sekarang pun dia ga tau kenapa manggil aku pake sebutan Mbak. Hehehe....

2. Pendiam (Kalau Belum Kenal)

Kalo suatu hari kita ketemu dalam suatu kegiatan, kamu pasti akan berpikir kalau aku pendiam. Ga salah juga sih, karena aku memang pendiam anaknya. Bicara kalo perlu aja. Tapii, kalau udah bareng-bareng teman-teman terdekat aku bisa jadi heboh banget. Sampe aku kadang jadi sebal sendiri dengan kehebohanku. Aku bakal jadi orang pendiam sampe ketemu orang yang se-frekuensi denganku. Rata-rata semua orang juga gitu, kan.  

3. Aku dan Makanan adalah Teman Baik

Apa yang paling aku suka? Jawabannya adalah makan. Aku suka makan dan mencoba banyak makanan baru. Kalau hangout sama teman pun pasti ke tempat makan. Rasanya menyenangkan bisa mencoba berbagai macam makanan di berbagai macam tempat. Bahkan saat kecil aku bercita-cita jadi pembawa acara kuliner di televisi. Kan enak tuh, dibayar untuk mencoba berbagai makanan enak.

Nita Anggraeni Goenawan on Unsplash

Suka makan juga yang memotivasiku untuk belajar masak. Kalau bisa masak ga perlu bingung lagi tiap kali lapar. Cukup pergi ke dapur, masak bahan yang ada, jadi deh. Tapi kemampuan masakku masih standar banget sih. Minimal masak mie instan dan nasi goreng bisalah.

4. Tantangan Baru? Mari Kita Coba

Challenge makes me alive, rasanya tepat menggambarkan kesukaanku terhadap tantangan. Aku suka banget mencoba berbagai macam hal baru dan menantang diri sendiri melakukan banyak hal. Aku tipe orang yang mudah bosan jika harus melakukan suatu pekerjaan secara monoton dan terus menerus. Makanya aku suka mencari tantangan biar ga bosan. Termasuk 30 Day Ramadan Blog Challenge ini.

Tantangan membuatku bersemangat dalam melakukan hal baru serta belajar banyak hal. Rasanya puas banget tiap bisa menyelesaikan satu tantangan dengan baik. 

5. Akun Instagram untuk Belajar

Kalau ditanya apa sumber belajar utamaku saat ini, maka tanpa ragu aku akan menjawab Instagram. Yups, aku menjadikan Instagram sebagai media belajar banyak hal. Banyak banget para expert yang suka berbagi ilmu di postingannya. Sayang banget kan kalau waktu di instagram hanya dihabiskan untuk scroll gosip atau berita entertainment semata.

Pertama kali aku belajar finansial adalah dari instagram. Belajar desain dari instagram juga. Tau berbagai macam proyek sosial juga dari instagram. Belajar agama juga dari instagram. Aku tau aku ga bisa lepas dari instagram, makanya biar waktu yang dipake scroll-scroll ig tetap berfaedah, aku follow banyak akun informatif. Jadi, sambil rebahan dan scroll ig, aku tetap belajar. Waktuku tetap dipakai untuk kegiatan berfaedah.

6. Pecinta Jalan Kaki

Dari kecil, aku terbiasa jalan kaki karena jarak rumah ke sekolah dekat. Saat SMP aku harus berjalan kaki hingga depan gang untuk naik angkot dan saat SMA pun aku tetap berjalan kaki karena jarak rumah ke sekolah juga dekat. Agaknya kebiasaan ini yang membuat aku menyukai jalan kaki.

Steven Lasry on Unsplash

Jalan kaki bagiku adalah sebuah terapi. Saat jalan kaki, aku punya banyak waktu untuk berpikir dan berdiskusi dengan diri sendiri. Aku juga bisa menikmati banyak hal yang ditemui tanpa gangguan. Tidak perlu tergesa-gesa dan menikmati semuanya dengan santai.

7. Keep Everything Simple 

Motoku dalam hidup adalah "Keep Everything Simple". Kalau sesuatu itu bisa disederhanakan dan dibuat sederhana, untuk apa dibuat ribet. Aku paling ga suka dengan hal-hal yang ribet dan ga efisien. Sikap ini yang menjadikan aku efisien dalam bekerja.

Menjadi simple bukan hanya tentang jadi efisien dalam bekerja namun juga sederhana dalam keseharian. Aku ga suka mengkoleksi barang dan seringnya aku beli barang saat butuh. Sikap ini juga yang mencegah aku kalap saat ada diskon atau tiap kali melihat barang lucu. 

Tems, begitulah gambaran tentang Febrina, pemilik blog MbaKrib. Semoga kita bisa jadi teman ya :)

Febrina
Hai, aku Febrina. Selamat menjelajah di ruang ceritaku

Related Posts

Posting Komentar