Website merupakan salah satu media yang digunakan sebagai media komunikasi di internet. Melalui website, seseorang maupun sebuah brand bisa melakukan personal branding, memperkenalkan sebuah produk, melakukan transaksi jual beli maupun memberikan informasi. Untuk website personal atau yang seringkali disebut blog, para blogger (sebutan untuk penulis blog) menjadikan blog sebagai wadah untuk aktualisasi diri, berbagi informasi serta melakukan personal branding.
Untuk membuat sebuah website atau blog terlihat menarik, banyak hal yang bisa dilakukan. Seperti membuat website yang loadingnya cepat, mengubah tampilan website menjadi user friendly alias tidak membingungkan pengunjung, mengisi artikel blog dengan tulisan yang berbobot dan bermanfaat serta menampilkan desain website yang nyaman dibaca.
Salah satu cara optimasi web adalah dengan meningkatkan traffic website Photo by Carlos Muza |
Namun, semua usaha tersebut menjadi tidak maksimal jika website kita tidak dilirik oleh netizen. Apalah artinya informasi yang bagus dan berbobot jika tidak ada yang membaca informasi tersebut. Apalah artinya produk yang bagus jika tidak ada orang yang mengetahui produk tersebut. Untuk itu, sangat penting bagi pemilik website maupun blog untuk meningkatkan trafik kunjungan netizen ke blog mereka.
Trafik Kunjungan alias Pageview
Trafik kunjungan atau pageview merupakan informasi tentang seberapa banyak netizen yang meng-klik link blog kita. Ibarat sebuah mall, mall yang memiliki jumlah pengunjung yang banyak dan stabil tentu memiliki peluang yang lebih tinggi dalam transakasi jual beli dibandingkan mall yang pengunjungnya sedikit. Begitu juga dengan website. Semakin banyak pengunjung website-mu maka semakin baik. Untuk mengetahui pengunjung blog dan trafik kunjungan, ada dua aplikasi yang bisa kita gunakan, yaitu Google Analytics dan Google Search Console.
Ada dua cara yang bisa dilakukan dalam mendatangkan pengunjung yaitu melalui trafik organik dan mempromosikan link tulisan kita. Trafik organik berarti netizen menemukan artikel kita melalui pencarian di Google maupun melalui artikel yang memuat link menuju website kita. Untuk mendapatkan trafik organik, pastikan artikel yang kamu tulis sudah terindeks di Google. Selain itu, peluang kunjungan netizen akan lebih besar jika artikel maupun website mu bertengger pada halaman pertama pencarian Google.
Cara kedua adalah dengan membagikan link artikelmu sehingga orang lain meng-kliknya. Contoh membagikan link di grup WhatsApp maupun di Facebook. Bagi blogger, biasanya komunitas blogger memiliki agenda untuk saling berkunjung ke artikel teman-teman komunitas. Kegiatan ini dinamakan dengan blogwalking. Kita mengirimkan link tulisan, lalu teman-teman yang mengikuti blogwalking akan saling mengunjungi. Hal ini tentu saja bisa meningkatkan trafik kunjungan website maupun blog kita.
Meningkatkan Traffic Website Menggunakan Image
Untuk membuat artikel kita muncul dipencarian Google, kita harus memaksimalkan kualitas artikelnya. Pastikan artikel kita menjawab semua pertanyaan atau memberikan informasi yang dibutuhkan oleh orang lain. Selain itu, lengkapi artikel dengan menambahkan foto, gambar maupun infografis. Artikel yang hanya berisi teks tentu akan terlihat monoton dan membuat pengunjung jenuh.
Gambar atau image memiliki banyak manfaat pada artikel website diantaranya:
- Mendukung penjelasan artikel
- Infografis memudahkan pengunjung dalam memahami inti sari artikel
- Jika artikel bercerita tentang sebuah produk, maka pengunjung akan lebih cepat mengetahui produk yang dimaksud melalui gambar
- Sebagai jeda antar paragraf teks agar tidak membosankan
- Meningkatkan trafik pada website ataupun blog
Sebuah file gambar yang ditampilkan di dalam website atau blog mampu mendongkrak trafik ke website kita. Hal ini dikarenakan Google memiliki layanan pencarian gambar. Terkadang, kita mencari gambar-gambar yang kita butuhkan di internet. Jika gambar yang kita miliki sesuai dengan yang dibutuhkan pengunjung, maka tentu pengunjung akan mengklik tautan gambar yang terhubung ke website sehingga meningkatkan trafik website.
Maka dari itu, sangat penting bagi kita untuk mengetahui cara optimasi file gambar (image) di website. Berikut hal-hal yang harus dilakukan dalam optimasi file gambar di artikel web yang aku rangkum dari Instagram Story-nya mba Vicky Laurentina, seorang blogger yang memahami SEO website. Menurut beliau, ada 4 atribut pada file gambar yang harus dimaksimalkan yaitu title, caption, ALT Text dan description.
1. Title
Title pada file image merupakan nama file image itu sendiri. Saat kita mengunduh file gambar di internet, nama file gambar itulah yang merupakan title. Saat akan menambahkan gambar pada artikel, pastikan kamu sudah mengubaha nama file-nya sesuai dengan artikelmu.
Misal kamu ingin menambahkan gambar mie rebus. Maka ubah nama file nya menjadi mie-rebus.jpg. Jangan gunakan spasi, namun ganti spasi dengan tanda strip. Jangan sampai saat akan diunggah nama filenya masih IMG-5759670 atau WhatsApp Image 2023-02-02. Pemberian title yang salah akan menyulitkan mesin pencari memahami gambar yang kamu unggah. Wajar aja, karena mesin pencari kan ga punya mata buat lihat gambarnya. Mesin pencari hanya bisa membaca nama file.
Dengan mengganti nama file, maka netizen yang mencari informasi dengan keyword mie rebus bisa menemukan atrikelmu.
2. ALT Text
ALT Text merupakan salah satu properti gambar yang harus ditulis. Penamaan ada ALT Text tidak boleh sama dengan Title. Harus beda. Tapi masih berkaitan dengan artikel kita. Untuk lebih akurat, sebaiknya penamaan ALT Text merujuk pada LSI dari keyword yang digunakan.
LSI ini bisa diketahui saat melakukan pencarian di Google. Biasanya muncul pada bagian "People also ask" atau "Orang lain juga mencari tentang". Nah, pertanyaan-pertanyaan yang muncul disini bisa kamu jadikan sebagai alternatif ALT Text gambar. Atau bisa juga dengan menggunakan keyword-keyword yang terkait dengan keyword utamamu.
Tujuannya adalah agar artikelmu bisa ditemukan melalui query alternatif
3. Caption
Caption pada image di website biasanya muncul di bagian bawah gambar. Beri gambarmu caption yang sesuai dengan keyword inti artikel agar mudah ditemukan oleh mesin pencari. Misalkan untuk gambar mie rebus tadi gunakan caption mie rebus viral di Medan. Jika kamu menggunakan caption menu makan siangku, artikelmu akan kesulitan ditemukan oleh netizen. Karena caption foto dan artikelnya ga nyambung.
4. Description
Seperti namanya, description berguna untuk mendeskripsikan atau menggambarkan isi dari gambar yang kita unggah. Deskripsikan gambar dengan ringkas dan akurat. Sebaiknya tambahkan juga keiword alternatif pada bagian ini.
5. Unggah dalam format WEBP
Biasanya, file gambar memiliki tipe jpg maupun png. Namun, jika ingin mengunggah gambar tersebut pada halaman website atau blog pribadi, sebaiknya unggah dalam bentuk file webp. Kamu bisa mengubah bentuk file menggunakan aplikasi converter yang banyak tersedia secara online.
File WEBP memiliki ukuran yang lebih kecil dibandingkan tipe jpg. Hal ini akan membuat halaman website kita lebih ringan sehingga proses loading halaman web menjadi lebih singkat. Selain itu, artikel dengan ukuran yang ringan lebih disukai Google dibanding artikel dengan ukuran yang berat.
Ternyata banyak juga ya hal yang harus diperhatikan terkait dengan gambar yang tampil di dalam artikel kita. Kamu sudah melakukan yang mana saja?
Pada awalnya, mungkin terasa sedikit sulit dalam melakukan optimasi gambar pada website. Tapi, setelah terbiasa ga akan sulit lagi kok. Terlebih lagi jika website-mu mengalami peningkatan jumlah pengunjung yang signifikan.
Semoga artikel ini membantu kamu ya :)
Posting Komentar
Posting Komentar